Kamis, 18 Juni 2015

al-qur'an

ARTIKEL
SURAT AL-ALAQ
(Segumpal Darah)

1.     Konten Surat
Terjemahan Ayat 1-19
Ayat 1-19
1.   Bacalah dengan (menyebut) Nama Rabb-mu Yang menciptakan!

اِقْرَأْ بِا سْمِ رَ بِّكَ الَّذِ ي خَلَقَ

2.  Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

خَلَقَ اْلآِ نْسَا نَ مِنْ عَلَقٍ

3.    Bacalah, dan Rabb-mu lah Yang Mahapemurah!
اِقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلا كْرَمُ

4.    Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam.
الَّذِ ي عَلّمَ بِا لْقَلَمِ

5.    Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
عَلَّمَ اْلاِنْسَا نَ مَا لَمْ يَعْلَمْ

6.    Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas.
كَلآّ اِنَّ اْلاِ نْسَا نَ لَيَطْغى

7.    Karena dia melihat dirinya serba cukup.
اَنْ رَّ ا هُ ا سْتَغْنى

8.    Sesungguhnya hanya kepada Rabb-mu lah kembali(mu).
اِنَّ اِلى رَبِّكَ الّرُجْعَىْ

9.    Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang
أَرَأيْتَالَّذِي يَنْهَيْ

10. Seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat
عَبْدًا إِذَا صَلَّى

11.  Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu berada diatas kebenaran?
أَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ عَلىَ الْهُدَى

12. Atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?
أَوْأَمَرَ بِا التَّقْوَىْ

13. Bagaimana pendapatmu jika orang yang melarang itu mendustakan dan berpaling?
أَرَأَيْتَ إِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى

14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat segala perbuatannya?
أَلَمْ يَعْلَمْ بِأَنَّ اللّهَ يَرَىْ

15. Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya.
كَلّاَ لَئِنْ لَمْ يَنْتَهِى لَنَصْفَعاً بِا النَّأ صِيةِ

16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka.
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خاَطِئَةٍ

17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya).
فَلأْيَدْعُ نَادِيَهُ

18. Kelak kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah.
سَنَدْعُ الزَّبَا نِيَةَ

19. Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya, dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Allah)!
كَلاَّ لاَتُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ


2.  Asbabun Nuzul
Asbabun Nuzul Ayat 6:
Ibnul Mundzir meriwayatkan dari Abu Hurairah yang berkata, “Abu Jahal berkata, “Apakah kalian masih melihat Muhammad mencecahkan wajahnya ke tanah (melakukan shalat) dihadapan kalian?” salah seorang lalu menjawab, ‘Ya’. Abu Jahal berkata, ‘Demi latta dan al Uzza, sekiranya saya melihatnya melakukan hal itu niscaya akan saya injak kepalanya dan saya benamkan wajahnya ketanah.’ Allah lalu menurunkan ayat, ‘Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas.’
Ayat 9-10: Ibnu Jahir meriwayatkan dari Ibu Abbas yang berkata, “Suatu hari, ketika hendak  melaksanakan shalat, ia lalu hendak melarang beliau melakukannya. Yang dimaksud dengan orang yang hendak melarang itu adalah Abu Jahal, dan yang dilarang itu adalah Rasulullah SAW sendiri. Akan tetapi usaha itu tidak berhasil, karena Abu Jahal melihat sesuatu yang melihatnya takut. Setelah Rasulullah SAW selesai shalat, disampaikanlah berita itu oleh orang kepada Rasulullah SAW. Kemudian beliau mengatakan: “Seandainya Abu Jahal berbuat demikian pasti akan dibinasakan oleh Malaikat.”
Ayat 17-18: Imam Tirmidzi dan lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas dan berkata: Pada suatu hari ketika Rasulullah hendak melaksanakan shalat, tiba-tiba Abu Jahal datang dan berkata: “Bukankah saya telah melarangmu melakukannya? Yang dimaksud adalah shalat. Ketika Rasulullah mendengar perkataan Abu Jahal beliau lantas menentangnya. Dan Abu Jahal berkata: Wahai Rasulullah, bukannya kamu telah mengetahui bahwa akulah dikota mekkah ini yang memiliki pengikut yang banyak? Allah lalu menurunkan ayat , “Maka biarlah dia memanggil golongannya untuk menolongnya.” Kemudian Allah menyuruh Malaikat Zabaniyah untuk menyampaikan wahyu kepada Rasulullah atas ancaman kepada seseorang yang menghalangi untuk beribadah. Yang dimaksud dengan Malaikat Zabaniyah adalah Malaikat yang menyiksa orang-orang berdosa didalam neraka.

3.  Isi Kandungan surat al alaq
Surat al Alaq terdiri dari 19 ayat, termasuk kelompok surah Makkiyah. Isi kandungan surat al Alaq ayat 1-5, Allah memerintahkan manusia membaca (mempelajari, meneliti dan sebagainya) apa saja yang telah Ia ciptakan, baik ayat-ayat-Nya Qauliyah maupun Kauniyah. Umat manusia apalagi umat Islam, harus mengembangkan kemampuan baca tulis untuk mendalami seluruh ayat Allah. Ayat 6-8, Allah meminta manusia agar banyak belajar dan menyadari asal usul mereka, supaya mereka beriman. Pada ayat-ayat berikut ini, Allah menerangkan bahwa manusia itu banyak yang melampaui batas, yakni mengingkari-Nya, yang sesungguhnya tidak patut mereka lakukan. Ayat 9-14, pada ayat-ayat yang lalu. Allah menginformasikan adanya manusia-manusia yang kafir kepada Allah dan sewenang-wenang terhadap manusia karena merasa sudah mapan atau berkecukupan. Pada ayat-ayat berikut diberikan contoh manusia yang ingkar dan sewenang-wenang itu, yaitu Abu Jahal. Ayat 15-18, pada ayat-ayat yang lalu disampaikan bahwa orang yang selalu mengingkari ajaran-ajaran agama dan berbuat jahat, akan mempertanggung jawabkan sikap dan perbuatannya nanti diakhirat. Pada ayat-ayat berikut ini, mereka diminta agar menghentikan perbuatan jahat itu. Bila mereka tidak juga menghentikanya, maka ia akan dimatikan seketika, dan bila ia memanggil teman-temannya untuk minta bantuan, Allah akan memanggil malaikat penjaga neraka yaitu Malikat Zabaniyah. Ayat 19, pada ayat-ayat yang lalu, Allah mengancam orang yang melarang orang beribadah di dalam masjid, seperti yang dilakukan Abu Jahal terhadap Nabi saw, akan dihacurleburkan oleh malaikat-malaikat Zabaniyah. Pada ayat berikut ini, Allah meminta Nabi atau siapa saja yang diancam, agar jangan takut melaksanakan ibadah. 
4.  Keterkaitan surat al Alaq dengan kehidupan sehari-hari
Surat al Alaq terdiri dai 19 ayat dan termasuk surat makkiyah. Surat al Alaq turun pertama kali di Gua Hiro’ sewaktu Nabi sedang menyepi untuk beribadah kepada Allah. Dan ketika itu pula Allah mengutus malaikat jibril untuk turun kebumi untuk menyampaikan wahyu pertama yaitu surat al Alaq ayat 1 sampai 5.
Didalam surat al Alaq sendiri mempunyai keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari, kita ambil dari arti al Alaq sendiri. Al Alaq artinya segumpal darah, itu sudah jelas bahwa manusia diciptakan dari segumpal darah. Selain itu kita ambil ayat pertama dari surat al Alaq yaitu اقر artinya bacalah. Sebagai umat Islam kita diwajibkan untuk membaca. Pada dasarnya kandungan suat al Alaq sudah memuat semua unsure tentang pendidikan. Pada ayat 4 dan 5 dijelaskan bahwa pendidik pertama adalah Allah swt. Allah mengajar manusia menulis dengan menggunakan pena. Dia memberikan pengetahuan kepada manusia tentang segala sesuatu yang belum diketahuinya. Kemudian kata ihsan (manusia) dalam ayat 5 dimaksudkan sebagai peserta didik, yaitu semua manusia merupakan peserta didik tanpa batas waktu dan tempat. Pada ayat 1, 5 dan 19, menjelaskan bahwa tujuan pendidikan adalah agar manusia mempunyai pengetahuan sehingga dapat beribadah dan bersujud serta mendekatkan diri kepada-Nya. Itu berarti bahwa tujuan pendidikan adalah untuk mendapatkan ridha-Nya. Pada ayat 1 dan 3 (yang menjelaskan tentang materi membaca). Membaca merupakan materi pertama yang disebutkan dalam surat al alaq. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang pertama kali harus diberikan kepada peserta didik adalah membaca. Hal ini sesuai dengan perkembangan daya serap dan jiwa manusia, bahwa manusia dianugrahi tiga potensial, yaitu pendengaran, penglihatan dan perasaan. Perintah membaca dalam surat ini berkonotasi umum, yakni membaca apa saja yang dapat dibaca dan berguna, baik untuk diri sipembaca maupun umat manusia umumnya. Tidak peduli apakah yang dibaca itu tertulis atau tidak tertulis, seperti membaca atau meneliti alam semesta. Pada ayat 4 juga menjelaskan tentang materi menulis. Bahwa Allah juga mengajarkan menulis kepada manusia dengan menggunakan qalam, yaitu alat yang pertama kali dikenal dalam dunia pendidikan. Menulis merupakan hal yang sangat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


0 komentar:

Posting Komentar